Dalam rangka mengistinbatkan hukum-hukum syar’iy dan al-Qur’an dan al-Sunnah ulama ushul telah menetapkan
kaidah-kaidah dan rumusan-rumusan yang pada hakikatnya diambil dari bahasa Arab dan penggunaannya pada maknamakna menurut ketetapan ulama bahasa dan sesuai dengan pemeriksaan dan penulisan uslub-uslub bahasa Arab. Nas-nas al-Quran dan al-Sunnah memiliki dalalah. Ulama usul telah membagi dalam nas itu dua bagian, yaitu: Pertama. Dalalah (penunjukan) nas kepada makna. Maka diketahui dengan dalalah ini hukum syar’iy melalui penggunaan makna. Pembahasan dalalah ini meliputi pembahasan tentang khas, umum, mustarak, hakikat majaz dan lain-lain menurut faedahnya kepada makna. Kedua. Dalalah nas kepada hukum secara langsung. Dalalah ini meliputi lafaz perintah yang memfaedahkan wajib, lafaz larangan yang memfaedahkan haram. Wajib dan haram merupakan hukum syar’iy.