Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemukannya permasalahan di Gampong Jawa seperti masih banyaknya keluarga yang belum dapat dikategorikan sebagai keluarga sejahtera bila ditinjau dari indikator ketahanan keluarga. Pemenuhan indikator ketahanan dalam keluarga merupakan komponen penting dalam mencapai kesejahteraan. Dampak negatif dari ketidakterpenuhan indikator ketahanan dalam keluarga dapat mengancam keeratan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, untuk membatasi masalah yang diteliti penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana ketahanan keluarga sejahtera menurut perspektf hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga? 2) Bagaimana pandangan tokoh masyarakat Gampong Jawa tentang ketahanan keluarga dalam mencapai kesejahteraan? 3) Bagaimana pelaksanaan pola ketahanan keluarga dalam pemenuhan hak keluarga di Gampong Jawa? Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan normatif empiris. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Kepala Desa dan tokoh masyarakat lainnya. Berdasarkan hasil temuan di lapangan bahwa apa yang dicita-citakan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Penduduk tidak sesuai ekspektasi. Masih banyak hal yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar dapat menciptakan keluarga sejahtera. Pola ketahanan yang diterapkan di Gampong Jawa beberapa sudah sesuai indikator keluarga sejahtera. Namun, masih banyak terdapat hambatan dalam penerapan undang-undang tersebut yang dihadapi seperti kurang optimalnya mobilitas informasi, kurang adanya dukungan dari desa, kurang adanya kesadaran dan kepatuhan dari masyarakat.