Kota Banda Aceh merupakan salah satu kota yang juga memiliki hutan kota bernama Taman Hutan Kota BNI Kota Banda Aceh sebagai salah satu objek wisata. Dalam hal ini tentunya masyarakat menjadi salah satu tokoh yang berperan aktif dalam menjaga fasilitas publik untuk tidak merusak daya tarik wisata dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun berdasarkan pengamatan awal peneliti bahwa pelaksanaan tata kelola masih belum dilaksanakan dengan baik yaitu masih adanya pembangunan yang terbengkalai, seperti lapangan olahraga, pagar, trotoar serta ada beberapa pengunjung yang tidak mematuhi aturan dengan merusak tanaman yang ada seperti membuang sampah sembarangan, menginjak tanaman, serta merusak fasilitas lainnya yang berdampak pada kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tata kelola Hutan Kota BNI Kota Banda Aceh dan apa saja kendala dalam tata kelola Hutan Kota tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tata kelola Hutan Kota di Kota Banda Aceh beberapa indikator sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturan, yaitu: (1) Pemeliharaan, (2) Perlindungan dan Pengamanan (3) Pemanfaatan, (4) Pemantauan, (5) Partisipasi Masyarakat. Sedangkan indikator yang masih belum maksimal yaitu, Penyusunan Rencana Pengelolaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tata kelola Hutan Kota BNI Kota Banda Aceh sudah baik meskipun masih ada hambatan yaitu (a) terbatasnya anggaran (b) Konversi Bank (c) kesadaran masyarakat. Namun dengan demikian pemerintah terus berupaya untuk memaksimalkan pengelolaan hutan kota tersebut.