Akad Murabahah merupakan akad jual beli atas suatu barang dengan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli, setelah sebelumnya penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga pokok perolehan atas barang tersebut dan besarnya keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Pertama, bagaimana praktik pelaksanaan akad Murabahah pada program PUEM di LKMS Mahirah Muamalah. Kedua, bagaimana kesesuaian akad Murabahah pada program PUEM di LKMS Mahirah Muamalah dengan Fatwa DSN MUI Nomor 4 Tahun 2000. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Dari hasil penelitian yang di dapatkan praktik pelaksanaan akad Murabahah pada program PUEM di LKMS Mahirah Muamalah dilakukan dengan akad Murabahah murni dan akad Murabahah bil Wakalah. Syalralt daln prosedur progralm PUEM tersebut salmal dengaln alkald Muralbalhalh paldal umumnyal yalng membedalkalnnyal dengaln pihalk malhiralh kaldalngkallal merekal mewalkilkaln pembelialn kepaldal nalsalbalh yalitu Muralbalhalh bil Walkallalh, dimalnal nalsalbalh nalntinyal setelalh pembelialn balralng pihak Mahirah memberikaln kwitalnsi kepaldal pihalk Malhiralh. Perbedalaln kedual alkald tersebut yalitu dimalnal akald Muralbalhalh murni pihalk Malhiralh sendiri yalng membeli balralng sedalngkaln akad Muralbalhalh bil Walkallalh, pihalk Malhiralh yalng mewalkilkaln pembelialn barang kepaldal nalsalbalh kalrenal lebih efesien balgi operalsionall perusalhalaln. Menurut Fatwa DSN MUI No. 4 Tahun 2000, praktik Murabahah yang dilaksanakan pada LKMS Mahirah Muamalah sudah sesuai dengan ketentuan DSN MUI. Dalam akad Murabahah bil Wakalah yang dipraktikkan, nasabah sudah memahami bahwa kwitansi yang diberikan sudah atas nama pihak Mahirah Muamalah. Dalam praktiknya pihalk Malhiralh melalkukaln alkald Walkallalh dengan nasabah, kemudian pihak Mahirah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan melakukan akad jual beli dengan pihak penjual barang (pihak ke tiga), pihak ketiga memberikan kwitansi sebagai bukti pembelian.