Strategi Pembinaan Kemandirian Santri Dayah (Studi Komparatif antara Dayah Salafi dan Dayah Modern di Aceh)

Murni, 191002030 (2022) Strategi Pembinaan Kemandirian Santri Dayah (Studi Komparatif antara Dayah Salafi dan Dayah Modern di Aceh). Doctoral thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Strategi Pembinaan Kemandirian Santri Dayah (Studi   	Komparatif  antara Dayah Salafi dan Dayah modern di Aceh)] Text (Strategi Pembinaan Kemandirian Santri Dayah (Studi Komparatif antara Dayah Salafi dan Dayah modern di Aceh))
9. FULL DISERTASI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pembinaan kemandirian santri dayah salafi dan dayah modern di Aceh. Jenis penelitian ini adalah Kualitatif deskriptif yang menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sementara teori yang digunakan yaitu teori kemandirian dan teori kedayahan. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana strategi pembinaan kemandirian santri Dayah Salafi dan Dayah Modern di Aceh? 2) Bagaimana perbedaan strategi pembinaan kemandirian santri di Dayah Salafi dan Dayah Modern di Aceh? 3) Bagaimana model strategi pembinaan kemandirian santri di dayah Salafi dan dayah modern di Aceh? Penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pembinaan strategi kemandirian santri dayah Salafi dan dayah Modern di Aceh perlu adanya strategi untuk membina mereka menjadi mandiri, strategi pembinaan kemandirian santri yang dimiliki oleh kedua dayah salafiyah dan modern terbagi dalam dua bentuk, yang pertama kemandirian dalam hal bersikap, kemandirian dalam beribadah dan kemandirian dalam belajar. Yang kedua yaitu kemandirian yang berasal dari konsep hidup guru/kyai melalui metode pembiasaan dan keteladanan. Adapun perbedaan strategi pembinaan kemandirian santri yang digunakan di Dayah Salafi dan Dayah Modern di Aceh yaitu dayah Inshafuddin uniknya walaupun tergolong kedalam dayah terpadu (modern) tetapi dalam kesehariannya tidak meninggalkan satu kekhasannya yaitu “salafiyah”. Dimana dayah Inshafuddin unggul dalam bidang bahasa (Arab-Inggris) dan pembelajaran kitab kuning. Sedangkan di dayah salafiyah lebih menfokuskan pada pengajian kitab kuning serta kurikulumnya tidak pernah berubah sejak zaman Syekh Abuya Muda Wali Al-Khalidi hingga sekarang. Perbedaan yang mendasar antara dayah Salafi (Labuhanhaji) terletak pada bidang kurikulum dayah, bidang kemandirian dalam bentuk berwirausaha, yaitu berupa pelatihan pemberdayaan enterpreunership yang dapat mengembangkan potensi dan bakat berwirausaha santri di dayah Darussalam. Sedangkan di dayah modern (Inshafuddin) bentuk kemandiriannya adalah berupa kegiatan yang dapat mengasah keterampilan siswa untuk menjadi seorang public speaking yang handal dan professional sesuai dengan kemampuan bahasa yang mereka miliki (bahasa Arab dan bahasa Inggris). Adapun model stretegi pembinaan kemandirian santri dayah salafi dan dayah modern di Aceh yang penulis tawarkan berupa model Inovatif-Integratif.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.3 Pendidikan > 2X7.34 Pendidikan non formal, masukkan disini pesantren > 2X7.341 Pesantren
Divisions: Program Pascasarjana > S3 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Murni Murni
Date Deposited: 28 Dec 2022 03:53
Last Modified: 28 Dec 2022 03:53
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/24947

Actions (login required)

View Item
View Item