Air kelapa tua yang yang sering terbuang begitu saja dapat menjadi limbah pada masyarakat. Limbah tersebut banyak kita temui di pasar-pasar tradisional yang menjual kelapa santan. Air kelapa yang terbuang sebaiknya digunakan sebagai alternatif lain yang dapat diberikan kepada tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor) dengan media hidroponik sebagai pertumbuhan tanaman, karena unsur hara yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau dan mengukur konsentrasi berapakah yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau serta mengetahui hasil uji kelayakan terhadap penunjang praktikum fisiologi tumbuhan dari output yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 satuan percobaan. Tempat dan waktu penelitian di greenhouse Prodi PBL FTK UIN Ar-Raniry selama 6 minggu pada bulan September sampai Oktober 2022. Parameter yang diukur yaitu tinggi batang bayam hijau. Teknik pengumpulan data menggunakan uji ANOVA (Analysis of Varian) dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman yang paling berpengaruh yaitu pada konsentrasi P0, kemudian diikuti oleh perlakuan air kelapa pada P1 (air kelapa 230 ml + air biasa 1270), yang berbeda tidak nyata. Hasil dari uji kelayakan oleh ahli materi dan ahli media 83,4% yang berarti sangat layak.