Kawasan hutan lindung merupakan kawasan hutan yang difungsikan untuk menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta mengatur air dalam tanah (hedrolisis), dan juga berfungsi dalam mengatur iklim untuk penanggulangan pencemaran udara. Biomassa merupakan banyaknya materi organik yang tersimpan dalam pohon, serasah (bahan organik mati) dan tanah. Pada kawasan hutan lindung pantai kuala baru, Aceh Singkil ini berada tidak jauh dari pemukiman warga sehingga sering adanya interaksi langsung dari masyarakat yaitu pemanfaatan kayu untuk kayu bakar dan kawasan tersebut sudah terjadi abrasi. Tujuan penelitian ini untuk menghitung serta mengetahui jumlah kandungan biomassa dan karbon tersimpan pada setiap jenis pohon dan jumlah total biomassa dan karbon pohon yang ada di kawasan hutan lindung pantai Kuala Baru, Aceh Singkil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik kolaborasi metode transek dan kuadrat. Menggunakan analisis data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian jumlah biomassa dan karbon pada setiap jenis pohon di kawasan hutan lindung pantai kuala baru, Aceh Singkil. Jumlah biomassa dan karbon pada jenis pohon yang tertinggi di kawasan hutan lindung pantai Kuala Baru, Aceh Singkil yaitu ketapang (Terminalia catappa) dengan jumlah biomassa sebesar 6,09 ton/ha dan jumlah karbon sebesar 3,04 ton/ha. Jumlah biomassa dan karbon terendah yaitu jenis merambong (Scaevola taccada) dengan jumlah biomassa sebesar 2,37 ton/ha dan karbon sebesar 1,19 ton/ha. Jumlah total biomassa pada pohon di kawasan hutan lindung pantai Kuala Baru, Aceh Singkil sebesar 269,08 ton/ha dan jumlah total karbon sebesar 134,26 ton/ha.