Minat merupakan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada paksaan dari siapapun. Perbedaan minat siswa sangatlah penting untuk didukung oleh guru BK demi kesiapan siswa dalam menempuh pendidikan lebih lanjut. Akan tetapi masih banyak siswa di SMAN 1 Woyla yang tidak memiliki minat untuk melanjut pendidikan ke perguruan tinggi dikarenakan beberapa faktor salah satu yaitu karena ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMAN 1 Woyla dan apakah ada peningkatan terhadap minat siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serta hambatan-hambatan apa saja yang guru BK alami. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan metode pengumpulan data yang digunakan : observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yait Kepala Sekolah, guru BK dan siswa SMA Negeri 1 Woyla. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru BK memberikan layanan informasi mengenai perguruan tinggi kepada siswa dan memberikan kuesioner bakat minat, Sejauh ini sudah terlihat peningkatan terhadap siswa yang melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi meskipun belum signifikan, dalam proses meningkatkan minat siswa guru BK mengalami hambatan seperti kurang nya sarana dan prasarana BK, kurang nya dukungan dari orang tua, serta siswa yang malas dalam mengisi angket penelusuran bakat dan minat.