Kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar. Namun, masih banyak siswa yang kurang menyadari pentingnya sikap disiplin dalam proses pembelajaran seperti siswa tidak mengerjakan tugas atau mencontek tugas teman, hal ini mengakibatkan banyaknya siswa yang nilainya tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu strategi yang diterapkan untuk meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar yaitu dengan pemberian reward and punishment. Tujuan penelitian ini yaitu : (1) mengetahui aktivitas guru dan siswa setelah menerapkan reward and punishment di kelas II/b, (2) mengetahui tingkat kedisiplinan dan hasil belajar siswa setelah menerapkan reward and punishment di kelas II/b. Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Instrumen penelitian yaitu berupa lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kedisiplinan, dan lembar tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persentase hasil penelitian aktivitas guru pada siklus I yaitu 77,77% dengan kategori baik dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89% dengan kategori baik sekali, (2) persentase hasil penelitian aktivitas siswa pada siklus I yaitu 78,85% dengan kategori baik dan pada siklus II menjadi 89% dengan kategori baik sekali, (3) persentase kedisiplinan siswa pada siklus I yaitu 76% dengan kategori baik dan pada siklus II menjadi 80% dengan kategori baik, (4) persentase hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 62% dengan kategori baik dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 92% dengan kategori baik sekali. Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan reward and punishment dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran tematik siswa kelas II MIN 1 Sabang.