Masyarakat di Simpang Semadam merupakan masyarakat yang mampu hidup berdampingan dengan memiliki perbedaan keyakinan, perbedaan keyakinan yang di maksud adalah di dalam desa tersebut terdapat beberapa pemeluk agama yaitu: Islam, Kristen Protestan, dan Kristen Katolik. Adapun fokus penelitian ialah relasi antar umat beragama di Simpang Semadam. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana relasi antar umat beragama di Simpang Semadam, sedangkan manfaatnya ialah dapat dijadikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan orang lain juga bahwa pentingnya bagi kita untuk berinteraksi yang baik agar terciptanya hubungan yang baik dan harmonis juga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan teknik purposive sampling, sedangkan lokasi dan objek penelitian di lakukan di Desa Simpang Semadam. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model relasi yang terjalin antar umat beragama masyarakat di Simpang Semadam di sebabkan oleh faktor Interaksi, kekerabatan, sikap terbuka dan menghargai serta toleran. Dimana masyarakat menjaga kerukunan dengan cara berkerjasama misalnya kerja bakti sosial, acara kenduri atau pemakaman dan acara pesta perkawina/acara adat dan tradisi desa seperti manortor di akhir tahun, saling menerima dan membaur, serta dapat menyesuaikan diri agar tidak saling mengganggu sehingga tercegahnya timbulnya perselisihan atau konflik dan terciptanya kehidupan masyarakat Simpang Semadam yang rukun dan harmonis