Analisis Kesalahan Dalam Menjawab Soal Logaritma Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh.

Siswa sering kali mengalami kesalahan dalam menjawab soal matematika, hal ini dikarenakan siswa tidak paham dengan materi yang dipelajari dengan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis kesalahan siswa dan faktor penyebab kesalahan siswa dalam menjawab soal logaritma pada SMA Negeri 5 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun instrumen pengumpulan datanya adalah peneliti, soal tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahapan-tahapan: mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Peneliti menggunakan triangulasi waktu untuk mengecek keabsahan data. Sebelum dilakukan pengumpulan data, dilakukan tes awal terlebih dahulu pada semua siswa kelas X IPA 1 untuk mengetahui tiga orang subjek yang paling banyak melakukan kesalahan. Ketiga subjek pada studi awal dijadikan sebagai subjek penelitian karena ketiganya ternyata juga paling banyak melakukan kesalahan dalam menjawab soal-soal pada instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada indikator kesalahan yang telah ditetapkan yaitu kesalahan konsep dengan tidak dapat mengubah bentuk eksponen menjadi logaritma, faktor penyebab kesalahan ini bahwa siswa tidak paham dengan konsep logaritma yang disampaikan guru. Kesalahan prosedural ditunjukan dengan kesalahan dalam menjawab soal yang mengakibatkan langkah-langkah yang ditulis siswa menjadi salah dan juga tidak selesai hingga jawaban terakhir, faktor penyebabnya adalah siswa tidak paham dengan cara mengubah bentuk pecahan dan bentuk akar menjadi bentuk pangkat. Kesalahan teknik dimana siswa tidak dapat menggunakan sifat-sifat logaritma dalam menjawab soal, faktor penyebab kesalahan ini adalah siswa tidak mengingat sifat-sifat logaritma yang diajarkan. Kesalahan dalam memahami soal cerita untuk pemodelan matematika dimana siswa tidak dapat mengaplikasikannya kedalam model matematika, hal ini dikarenakan siswa tidak terbiasa dengan soal cerita bentuk pemodelan.