Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Produksi Pangan Menggunakan Formalin dan Boraks

Cut Alya Nabilla, 180104029 (2022) Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Produksi Pangan Menggunakan Formalin dan Boraks. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Produksi Pangan Menggunakan Formalin dan Boraks] Text (Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Produksi Pangan Menggunakan Formalin dan Boraks)
Cut Alya Nabilla, 180104029, FSH, HPI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Kebutuhan produksi pangan tidak terlepas dari upaya konsumen yang ingin makanan menjadi tahan lama sehingga memicu para produsen makanan berlomba-lomba untuk membuat makanan tersebut sesuai keinginan konsumen dengan cara tidak dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan akan tetapi cara tersebut akan menimbulkan berbagai penyakit, hingga kematian. BPOM memiliki dasar penegakan hukum terhadap tindak pidana produksi pangan menurut ketentuan Pasal 6 Ayat (1) dan Pasal 7 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana. Pertanyaan dalam skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan penegakan hukum tindak pidana produksi pangan yang dilakukan oleh BPOM Banda Aceh, dan apakah faktor penghambat dan pendukung terhadap tindak pidana produksi pangan. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris serta menerapkan dua bentuk metode pengumpulan data yaitu wawancara (interview) dan dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa penegakan hukum yang dilakukan oleh BPOM Banda Aceh yaitu berdasarkan dari bukti hasil pengujian, prosesnya yaitu menyerahkan barang bukti kepada kejaksaan, pemusnahan barang bukti, pemberian sanksi administratif, faktor hambatan BPOM yaitu kurangnya penyidik, penyidik tidak banyak memiliki kewenanangan dalam penahanan, permintaan dari konsumen, produsen makan melakukan berulang, sedangkan faktor pendukung penyidik BPOM yaitu memiliki mobil laboraturium,pelaku kooperatif. Dari paparan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penegakan hukum oleh penyidik BPOM masih belum optimal dan masih mempunyai hambatan

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Cut Alya Nabilla Alya
Date Deposited: 08 Feb 2023 02:09
Last Modified: 08 Feb 2023 02:09
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26578

Actions (login required)

View Item
View Item