Koperasi merupakan sasaran gerakan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pemodalan dan kebutuhan ekonomi lainnya. Di Aceh, Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan non Bank yang harus melaksanakan perintah Qanun nomor 11 Tahun 2018 dimana koperasi diwajibkan beralih ke syariah. Penelitian ini menggunakan metode Mix Metod dengan menggunakan analisis SWOT yang merupakan identifikasi berbagai faktor kekuatan (Strengths), kelemahan (Opportunities), peluang (Weakness) dan ancaman (Threats). Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada Dinas Koperasi, Lembaga Koperasi dan para Dewan Pengawas Syariah dengan jumlah 11 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan usaha koperasi syariah pasca pemberlakuan Qanun berpotensi untuk berkembang dari berbagai ancaman, hal ini dikarenakan posisi strategis pengembangan usaha koperasi syariah berada pada kuadran dua (II) artinya lembaga koperasi yang ada di Aceh memiliki berbagai ancaman dalam pengembangan unit usaha, namun masih memiliki keunggulan pada lembaga koperasi yang dapat dimanfaatkan, serta adanya peluang yang bisa digunakan, dengan menerapkan strategi yaitu memperbaiki SDM, dan memanfaatkan teknologi agar mampu meminimalisi kelemahan dan ancaman.