Lahan sawah merupakan aset yang harus pemerintah lindungi keberadaannya sebagai salah satu faktor penting untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjaga lahan pertanian terutama yang sudah dibangun jaringan irigasi teknis, pemerintah termasuk aparatur gampong sebagai level pemerintah yang paling dekat dengan rakyat perlu melakukan proteksi terhadap perubahan fungsi lahan sawah terutama untuk kepentingan lahan perumahan termasuk di kecamatan Darussalam. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yaitu bagaimana upaya yang ditempuh oleh aparatur gampong di Kec. Darussalam untuk menghentikan perubahan fungsi lahan sawah, tingkat keberhasilan sistem proteksi yang dilakukan oleh aparatur gampong terhadap perubahan fungsi lahan sawah dan tinjauan maqāshid syarī’ah terhadap proteksi yang dilakukan oleh aparatur gampong. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berbentuk deskriptif analisis dengan pendekatan sosiologis normatif. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokmentasi. Dari hasil penelitian di ketahui bahwa pihak aparatur gampong di kecamatan Darussalam tidak memiliki upaya khusus dalam memproteksi perubahan fungsi lahan sawah bahkan realitas yang terjadi, hingga kini praktik tersebut sulit untuk dicegah dikarenakan kebutuhan lahan akan perumahan terus meningkat seiring dengan pertambahan dan kepadatan penduduk di wilayah Kec. Darussalam. Oleh karena itu, sistem proteksi lahan sawah hingga saat ini belum mampu mencegah kegiatan pengalihan fungsi lahan sawah yang terjadi di wilayah Kecamatan Darussalam. Namun, unsur dharuriyyah dari konversi lahan sangat berpengaruh pada pendapatan masyarakat yang umumnya berprofesi sebagai petani, dan secara langsung juga akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan pangan, jika areal persawahan terus mengalami degradasi.