Perancangan Museum Seni Dan Sejarah Islam.

Ahmad Ridha Ridhwan, 180701002 (2023) Perancangan Museum Seni Dan Sejarah Islam. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Perancangan Museum Seni Dan Sejarah Islam] Text (Perancangan Museum Seni Dan Sejarah Islam)
Ahmad Ridha Ridhwan, 180701002, FST, SA, 0895611000935.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (15MB)

Abstract

Aceh merupakan sebuah provinsi yang terletak di bagian ujung utara pulau Sumatera. Provinsi Aceh adalah satu-satunya provinsi yang menerapkan syariat Islam sebagai mana yang diatur dalam Undang-Undang No. 44 tahun 1999 tentang 4 (empat) keistimewaan yang diberikan Indonesia kepada Aceh yaitu; pertama, keistimewaan penyelenggaraan agama, kedua, keistimewaan bidang pendidikan, ketiga, keistimewaan bidang adat istiadat, keempat, keistimewaan dalam peran ulama. Yang nantinya Keistimewaan dalam bidang penyelenggaraan agama dimaknai dalam bentuk penerapan syariat Islam kemudian didukung oleh Undang-Undang No. 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh. Dalam penerapannya, syariat Islam di Aceh menuai pro dan kontra secara internal maupun eksternal sehingga Aceh selain memiliki citra sebagai provinsi yang religius juga diberi citra sebagai suatu provinsi yang keras dalam menetapkan hukum oleh beberapa pihak.
Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat aceh, bahkan aceh mendapat julukan “serambi mekkah”. Islam tidak selalu berbicara tentang hukum-hukum namun juga dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Islam memiliki rekam jejak sejarah yang luar biasa dalam perjalanannya dari masa ke masa. Islam telah melahirkan banyak seniman dengan kesenian yang berlandaskan keislaman dan hal ini mematahkan anggapan bahwa agama Islam merupakan agama yang kaku dan tak memiliki seni.
Kemajuan zaman khususnya dalam bidang teknologi turut mempengaruhi terhadap pengetahuan tentang Islam dan berbagai seni didalamnya, kebanyakan generasi-generasi baru Islam khususnya di Aceh saat ini berkurang minatnya terhadap seni dan sejarah Islam. Para generasi baru ini lebih tertarik dengan budaya barat yang pada banyak aspek melenceng dari Islam itu sendiri, hal ini dibuktikan dengan kurangnya pengetahuan tentang indahnya Islam dengan seni dan sejarahnya.
Dengan mempertimbangkan permasalahan yang ada, maka diperlukan sebuah wadah edukasi non-sekolah yang mampu “mengenalkan kembali” tentang sejarah Islam dan segala kesenian didalamnya. Salah satu wadah untuk memperkenalkan kembali tentang sejarah dan seni adalah sebuah museum yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik minat para generasi baru yang luntur dalam mengenal sejarah dan seni Islam.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Museum, Arsitektur simbolisme, Arsitektur Islam
Subjects: 500 Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika)
600 Technology (Applied Sciences)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitek
Depositing User: Ahmad Ridha Ridhwan
Date Deposited: 16 Feb 2023 03:09
Last Modified: 16 Feb 2023 03:09
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26878

Actions (login required)

View Item
View Item