Lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) dapat didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat, bersifat profit, atau lembaga keuangan syariah non bank yang bersifat informal. Dalam setiap pemberian pembiayaan diperlukan adanya pertimbangan serta prinsip kehati-hatian agar kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam pembiayaan tersebut tepat pada waktunya sesuai perjanjian. Karena setiap permintaan pendanaan, ada kemungkinan pendanaan tidak lancar atau gagal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yakni faktor internal dan eksternal perusahaan. Setiap terjadi suatu permasalahan sudah pasti diperlukan strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah seperti Rescheduling, Reconditioning, dan Restructuring untuk mengatasi permasalahan tersebut.