Daun pacar kuku (Lawsonia inermis Linn.) merupakan salah satu tanaman herbal berkhasiat sebagai obat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan menghambat dan konsentrasi hambat minimum (KHM) dari ekstrak etanol daun pacar kuku terhadap bakteri Salmonella typhi ATTC 14028 dan Staphylococcus aureus ATTC 25923 menggunakan metode Kirby Bauer, dengan variasi konsentrasi ekstrak 40%, 45%, 50%, 55%, 60%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pacar kuku memiliki kemampuan dalam menghambat bakteri S. typhi dan S. aureus yang ditandai adanya zona bening di sekitar cakram. Zona bening yang terbentuk di sekitar cakram pada konsentrasi antibakteri terendah merupakan nilai KHM. Konsentrasi 40% merupakan KHM terhadap bakteri S. typhi dan S. aureus dengan diameter zona hambat berturut-turut 4,65±0,50 mm dikategorikan lemah dan 8,66±0,50 mm dikategorikan sedang. Analisis One Way Anova menunjukkan nilai p = 0,005 yang berarti pengaruh signifikan dari ekstrak etanol daun pacar kuku terhadap Salmonella typhi ATTC 14028 dan hasil analisis Kruskal-Wallis menunjukan nilai p = 0,005 yang menunjukkan signifikan dari ekstrak etanol daun pacar kuku terhadap Staphylococcus aureus ATTC 25923.