Dalam perjalanan sejarah peradaban manusia di masa depan tidak bisa memisahkan interaksinya dengan agama. Kehendak Ilahi diwujudkan melalui lingkungan dan cara-cara yang dipilih manusia serta masyarakat untuk menanggapinya, terutama keyakinannya bahwa tradisi, kebiasaan, dan adat istiadat membentuk landasan tatanan sosial. Kaum Muslim beranggapan bahwa ulama sama berhaknya menentukan apa yang dianggap legal dan baik di kalangan
umat, sesuai dengan hadis yang menyebutkan bahwa suatu kaum akan ditinggalkan oleh Allah ketika mereka meninggalkan para ulama. Pembentuk keragaman kebudayaan adalah otoritas kekuasaan dalam kerangka persaingan dan perebutan hegemoni, dan dominasi kebudayaan sebagai ekspresi politik.