Perancangan Aceh Tourism Center

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menambah devisa negara. Hampir seluruh negara berlomba-lomba untuk memajukan pariwisatanya. Terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia. Perkembangan pariwisata di Indonesia semakin meluas, ini terlihat dari pertumbuhan industri pariwisata Indonesia mencapai 7,2 persen per tahun. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sedang berkembang dalam bidang pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mengidentifikasi, setidaknya ada 797 objek wisata serta 774 situs dan cagar budaya yang tersebar di 23 Kabupaten/kota di seluruh Aceh Namun demikian keberadaan potensi objek pariwisata yang ada di Provinsi Aceh kurang didukung oleh adanya edukasi dan informasi pariwisata yang baik, sehingga potensi pariwisata tersebut sulit dikenal dan tereksplorasi dengan baik. Maka dari itu, dibutuhkan sarana yang dapat mewadahi aktifitas edukasi, promosi dan informasi pariwisata. Semua informasi yang berhubungan dengan pariwisata dan kebutuhan penunjangnya harus dikemas pada suatu sarana yang mudah dicari dan ditemukan oleh para wisatawan yaitu dengan menghadirkan sebuah Aceh Tourism Center. Lokasi perancangan Aceh Tourism Center ini berada di jalan Mohd Jam tepatnya di sebelah Masjis Raya Baiturrahman yang merupakan objek wisata sejarah dan religi di Banda Aceh yang banyak dikunjungi wisatawan. Arsitektur post modern dipilih sebagai tema perancangan ini karena Aceh Tourism Center merupakan pusat informasi pariwisata Aceh harus yang harus bisa membuat budaya Aceh sebagai gambaran ikonik pada bangunan, untuk mewujudkan hal tersebut unsur budaya Aceh akan dikemas dalam bentuk desain masa sekarang yang lebih modern.