Rapai merupakan salah satu media dalam pengembangan dakwah Islam yang digunakan pada sekitar tahun 1952 oleh para pemuka agama terdahulu di Gampong Seunelop, Kabupaten Aceh Barat Daya. Diketahui pelopor utamanya adalah Syeikh Sulaiman al-Farisi. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui sejarah lahirnya tarian rapai geleng serta nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam tarian rapai geleng, dan pergesaran nilai yang ada dalam tarian rapai geleng tersebut, sehingga memberikan infomasi terkait perkembangan dan perubahan-perubahan yang ada pada masa sekarang dalam tarian rapai geleng itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data berupa wawancara secara langsung, serta dokumentasi dan observasi. Langkah selanjutnya dilakukan analisis melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa rapai geleng ditemukan pertama kali di Gampong Seunelop, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya. Nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam tarian rapai geleng dikategorikan menjadi dua macam, yaitu nilai etis dan nilai estetis. Nilai-nilai etis yang terdapat dalam tarian ini meliputi makna-makna keagamaan dan sikap-sikap yang ditunjukkan.