Pemidanaan Kelalaian Berlalu Lintas Yang Mengakibatkan Kematian (Analisa Putusan Pengadilan Negeri Banda Aceh Nomor 286/Pid.Sus/2016/Pn Bna dan Putusan Nomor 28/Pid.Sus/2019/Pn Bna)

Judul skripsi ini tentang pemidanaan terhadap kelalaian berlalu lintas yang mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan antara lain untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada putusan pengadilan tentang pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Penelitian ini difokuskan pada pemidanaan karena kelalaian dan bagaimana hakim menjatuhkan pidana terhadap kecelakaan berlalu lintas apakah hakim memutuskan pidana penjara atau pidana denda, dan penulis ingin mengkaji tujuan hakim dalam memutuskan pidana penjara atau pidana denda terhadap pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Maka dari itu dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif karena Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian pada penulisan skripsi ini. Pertama, tujuan pemidanaan pidana penjara dan denda, bertujuan untuk pembinaan yang semula untuk menjerakan kini tujuan itu diubah agar pidana itu mencegah si terdakwa tidak mengulangi perbuatan tersebut. Kedua, pertimbangan hakim terhadap tiga kasus tersebut, hakim menyampingkan pidana denda karena pidana penjara yang dijatuhkan kepada terdakwa tujuannya agar terdakwa tidak mengulangi perbuatannya itu, alasan hakim menyampingkan pidana denda karena ada dua alasan pertama karena penurunan nilai mata uang dan yang kedua pidana denda bisa dibayar oleh siapa saja makanya hakim cenderung menggunakan pidana penjara, jadi majelis hakim hanya melihat tujuan terdakwa yang menurut penulis merupakan bagian dari teori relatif dengan varian prevensi khusus yang mempunyai tujuan agar pidana itu mencegah si terdakwa tidak mengulangi perbuatannya.