Seumubeuet atau mengajar yang istiqamah itu bukanlah perkara yang mudah. Para teungku dayah sudah mengetahui bahwa tidak ada gaji dalam mengajar, menyita waktu yang tidak sedikit mulai persiapan mengulang sebelum mengajar, juga penggunaan waktu mengajar pagi, siang dan malam hari tetapi mengapa mereka bisa istiqamah di dalam mengajar. Dalam penelitian ini penulis ingin menyingkap tentang model istiqamah mengajar teungku dayah dengan pertanyaan penelitian: 1) Mengapa teungku dayah salafiyah Aceh istiqamah dalam seumubeuet? 2) Bagaimana tingkat keistikamahan teungku dayah salafiyah Aceh dalam seumubeuet?, dan 3) Bagaimana implikasi istiqamah seumubeuet teungku dayah terhadap peningkatan kompetensi lulusan dayah salafiyah Aceh?. Tujuan Penelitiannya yaitu: 1) Untuk menemukan mengapa teungku dayah salafiyah Aceh istiqamah dalam seumubeuet secara filosofis, 2) Untuk mendeskripsikan kualitas keistikamahan seumubeuet teungku dayah salafiyah Aceh, 3) Untuk menganalisis implikasi istiqamah seumubeuet teungku dayah terhadap peningkatan kompetensi lulusan dayah salafiyah Aceh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 40 Teungku Dayah Salafiyah Aceh yang berasal dari 6 dayah, yaitu Dayah Darussalam Al-Waliyyah Labuhan Haji, LPI Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Dayah Istiqamatuddin Babul Muarrif Serambi Aceh Aceh Barat, Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng Aceh Utara