Penanaman nilai-nilai Islam penting diberikan tidak hanya kepada anak dengan kondisi normal tetapi juga anak tunarungu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan hambatan yang dihadapi guru dalam penanaman nilai-nilai Islam pada murid penyandang tunarungu di SLB Bukesra Banda Aceh. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian adalah guru SLB Bukesra Banda Aceh yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data wawancara dokumentasi sedangkan teknik analisis data adalah reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk komunikasi yang efektif bagi siswa penyandang tunarungu dalam menanamkan nilai-nilai Islam adalah komunikasi nonverbal menggunakan mimik wajah dan gestur tubuh. Di SLB Bukesra Banda Aceh para guru menanamkan nilai-nilai Islam menggunakan media berupa tulisan, gambar, dan contoh praktik seperti menunjukkan gambar gerakan shalat atau tata cara berwudhu. Siswa tunarungu akan menginterpretasikan, lalu mempraktikkan dan mengulangi dengan isyarat yang mereka pahami. Pola komunikasi yang dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai Islam lebih tertuju pada pola interaktif, dimana guru menjelaskan materi dan memastikan siswa mendengarkan apa yang disampaikan sehingga siswa dapat merespons mengikuti atau mempraktikan apa yang diajarkan oleh guru. Prinsip dalam komunikasi interpersonal yang meliputi pemahaman, kesenangan, mempengaruhi sikap, mempengaruhi hubungan dan tindakan terlaksana dengan baik. Hambatan yang dihadapi guru dalam penanaman nilai Islam pada siswa tunarungu terjadi dalam bentuk masih terdapat siswa yang ketika dijelaskan mengenai materi pembelajaran Islam tidak memperhatikan dan kurang fokus. Ditemui pula kesulitan mengajarkan materi kepada siswa yang belum mengerti bahasa isyarat.