Rendahnya keterbukaan diri merupakan tidak mampu mengungkapkan diri, tidak percaya diri, pemalu, dan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Namun yang terjadi di SMPN 6 Banda Aceh masih banyak ditemukan siswa yang mengalami rendahnya keterbukaan diri seperti tidak mengungkapkan diri, waktu yang tempat dalam mengungkapkan diri, keterbukaan diri terhadap orang yang baru dikenal, pemalu, tidak percaya diri, dan cenderung menyendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterbukaan diri siswa sebelum diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik expressive writing. Sesudah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik expressive writing. Metode dalam penelitia ini menggunakan pendekatan kuantitatif ekperimen yang berbentuk One Grup Pre-Test Dan Pos-Test Design. Populasi berjumlah 30 siswa dan sampel penelitian 12 orang siswa yang dipilih melalui Teknik Purposive Sampling dengan mengkategorikan siswa yang tingkat keterbukaan dirinya rendah. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner (angket) untuk mengukur keterbukaan diri siswa, setelah memperoleh data, data dianalisis dengan menggunakan Uji-t dengan bantuan SPSS versi 22. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan Teknik expressive writing untuk meningkatkan keterbukaan diri siswa dapat meningkatkan keterbukaan diri siswa di SMPN 6 Banda Aceh.