Pemanfaatan Senyawa Trimiristin Dari Minyak Biji Pala (Myristica Fragransi) Asal Aceh Selatan Pada Pembuatan Sabun Padat

Bhayu Gita Bhernama, 2023018901 (2023) Pemanfaatan Senyawa Trimiristin Dari Minyak Biji Pala (Myristica Fragransi) Asal Aceh Selatan Pada Pembuatan Sabun Padat. In: Pemanfaatan Senyawa Trimiristin Dari Minyak Biji Pala (Myristica Fragransi) Asal Aceh Selatan Pada Pembuatan Sabun Padat. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Pemanfaatan Senyawa Trimiristin Dari Minyak Biji Pala (Myristica Fragransi) Asal Aceh Selatan Pada Pembuatan Sabun Padat] Text (Pemanfaatan Senyawa Trimiristin Dari Minyak Biji Pala (Myristica Fragransi) Asal Aceh Selatan Pada Pembuatan Sabun Padat)
Bhayu Gita Bhernama, S.Si, M.Si.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Aceh merupakan salah satu penghasil tanaman pala terbesar di Indonesia. Kabupaten yang memiliki tanaman pala terbesar adalah Kabupaten Aceh selatan dengan luas tanaman pala mencapai 16.941 ha. Berdasarkan hal tersebut, dapat dibuat suatu rumusan masalah bagaimana pemanfaatan senyawa trimiristin dari minyak biji pala (Myristica Fragrans) asal aceh selatan pada pembuatan sabun padat, dengan tujuan sabun padat yang dihasilkan sesuai dengan SNI 06-3532-1994. Adapun metoda penelitian yang dilakukan meliputi proses pengambilan sampel biji pala dari Aceh Selatan, preparasi berupa pengeringan dengan penjemuran biji pala, lalu penghalusan biji pala, penyulingan minyak biji pala, isolasi senyawa trimiristin menggunakan dua jenis pelarut non polar yaitu kloroform dan n-heksan, uji karakateristik minyak biji pala sesuai SNI No. 06-2388, tahun 2006 dan identifikasi senyawa trimiristin menggunakan FTIR dan GC-MS, dilanjutkan pembuatan sabun padat dan dikarakterisasi sesuai dengan SNI 06-3532-1994 (SNI 06- 3532-2016) dan uji antibakteri terhadap bakteri Staphylococus aureus. Hasil dari penelitian ini berupa uji karakterisasi minyak pala yaitu uji organologam diantaranya warna minyak pala bening dan bau khas minyak pala, berat jenis dari ekstrak kloroform 0,909 dan ekstrak n-heksan 0,896, indeks bias ekstrak kloroform 1,63366 dan n-heksan 1,6247, kelarutan minyak pala dalam etanol keruh. Identifikasi senyawa trimiristin menggunakan FTIR terdapat gugus C=O, CO (ester)-CH3(bending), -CH2 - (bending), C-H (Alifatik). GCMS terdapat senyawa trimiristin pada waktu retensi ekstrak n-heksan dan kloroform sebesar 9,911 dan 9,921, % area esktrak n-heksan dan kloroform sebesar 1,21 dan 21,76. Uji karakteristik sabun pala berdasarkan SNI 06-3532-1994 (SNI 06- v 3532-2016) berupa kadar air ekstrak kloroform dan n-heksan sebesar 12 dan 14%, asam lemak dari ekstrak kloroform dan n-heksan sebesar 72 dan 67% serta alkali bebas ekstrak kloroform dan n-heksan sebesar 0,04 dan 0,07%. Uji antibakteri sabun biji pala terhadap bakteri Staphylococus aures menggunakan metoda Disc Diffusion-Kirby Bauer dan media Mueller Hinton Agar (MHA). Daya hambat yang dimiliki lebih kuat bandingkan dengan kontrol positif choloramfeniko yaitu sekitar 13,16 mm untuk ekstrak kloroform dan 11,08 mm untuk ekstrak n-heksan sedangkan daya hambat untuk kontrol positifnya 8 mm. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan berupa minyak pala dapat dimanfaatkan sebagai sabun padat dengan metoda destilasi dan pelarut kloroform dan telah sesuai dengan SNI 06-3532-1994 (SNI 06- 3532- 2016).

Item Type: Book Section
Subjects: 500 Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Kimia
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:02
Last Modified: 07 Nov 2023 08:02
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31274

Actions (login required)

View Item
View Item