Peran Tuha Peut Dalam Menyelesaikan Permasalahan Masyarakat ( Studi Di Gampong Baroh Musa Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya )

Skripsi ini berjudul Peran Tuha Peut dalam Menyelesaikan Masalah Sosial Masyarakat (Di Gampong Baroh Musa Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya). Lembaga tuha peut merupakan sebuah lembaga adat yang mempunyai tugas salah satunya yaitu menyelesaikan masalah atau konflik yang timbul dalam masyarakat. Lembaga tuha peut terdiri dari empat unsur yaitu unsur ulama, adat, cerdik pandai, dan tokoh masyarakat. Otoritas tuha peut antara lain mengangkat dan memberhentikan keuchik, Menyusun reusam gampong, pengawasan, dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat. Di Gampong Baroh Musa, tuha peut berperan aktif menyelesaikan berbagai konflik dyang terjadi dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat di Gampong Baroh Musa, (2) mengetahui peran tuha peut dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat di Gampong Baroh Musa, dan (3) mengetahui kendala yang dihadapi tuha peut dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat Gampong Baroh Musa. Penelitian ini mengggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Masalah-masalah yang terjadi di masyarakat gampomg Baroh Musa adalah perselisihan dalam rumah tangga, pencurian, perselingkuhan, perbedaan pendapat, dan perselisihan tanah antar warga. (2) Peran tuha peut dalam menyelesaikan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat di gampong Baroh Musa di batasi hanya menyelesaikan permasalahan atau perselisihan, tuha peut yaitu berperan sebagai menjadi mediator, fasilitator, motivator, serta konseptor dalam penyelesaian sebuah masalah yang terjadi. (3) Kendala atau hambatan yang di hadapi tuha peut dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat di Gampong Baroh Musa yaitu banyak sifat egois dari berbagai pihak masyarakat, dan kesediaan masyarakat yang mengalami masalah untuk menyelesaikan melalui peradilan gampong.