Dakwah merupakan kegiatan melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyeru manusia kejalan Islam agar meliputi banyak hal, seperti persoalan teologi, syariah, akhlak, dan institusi. Agar dakwah dapat terlaksana dengan baik, maka dakwah dapat menggunakan model dakwah seperti model dakwah akomodatif, model dakwah teuladan, dan model dakwah kreatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses awal terjadinya perjudian dipacuan kuda dan untuk mengetahui model dakwah yang diterapkan dalam memberantas judi di Pacuan Kuda Aceh Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Model Dakwah yang digunakan oleh Polisi Resort Aceh Tengah agar dapat mencegahan perjudian untuk tradisi pacuan kuda terlepas dari perbuatan yang dilanggar oleh undang-undang salah satunya tindak pidana perjudian serta mendukung penegakan hukum yang optimal terhadap ketentuan ketentuan perundang-undangan yang berhubungan dengan perbuatan perjudian, pada pasal 303 KUHP. Dalam Qanun Aceh juga diberitahukan pada Nomor 6 Tahun 2014, penjelasan tentang maisir perbuatan yang mengandung unsur taruhan atau unsur untung-untungan terdapat dalam Bab 1 Pasal 1 Nomor 22 yang menjelaskan bahwa maisir adalah yang dilakukan antara 2 pihak atau lebih, disertai kesepakatan bahwa pihak yang menang akan mendapat bayaran tertentu dari pihak yang kalah baik secara langsung atau tidak langsung.