Peran Mahkamah Bahasa untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Arab Siswa (Studi Kasus di MTsS Nurul Falah Meulaboh)

Kesulitan yang dihadapi oleh siswa ketika mengikuti keputusan yang ditentukan oleh Mahkamah bahasa untuk meningkatkan kemampuan siswa adalah hukuman ganda yang mempertaruhkan tubuh dan jiwa para siswa. Sanksi yang telah diterapkan itu tidak efektif, karena beberapa dari peserta didik dihadapkan dengan ketakutan besar ketika ketentuan tersebut dipatuhi. Oleh karena itu, siswa jarang mengeluh jika ada hukuman yang dijatuhi pada mereka, sehingga mereka tidak dapat dalam belajar bahasa Arab dengan baik, karena Mahkamah bahasa memaksa mereka untuk mematuhi ketentuan Mahkamah Bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran Mahkamah bahasa untuk meningkatkan keterampilan berbicara, dan untuk mengidentifikasi risiko hukuman pada tubuh dan jiwa siswa. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dalam metode studi kasus dengan alat pengumpulan data yang terdiri dari wawancara dan dokumen. Setelah peneliti melaksanakan penelitian, peneliti memperoleh bahwa peran Mahkamah bahasa di lapangan penelitian dibagi menjadi tiga peran, termasuk kegiatan pribadi, penjatuhan hukuman sederhana dan serius, dan tugas departemen bahasa sebagai pengayom. Sedangkan hukuman yang ditentukan oleh Mahkamah bahasa pada siswa berisiko terhadap tubuh dan jiwa mereka siswa, sehingga penerapan Mahkamah bahasa di dayah ketat dilakukan antara siswa laki-laki dan perempuan, apalagi mereka tidak mematuhi peraturan dan selalu mendapat hukuman, hal ini menjadi catatan bagi siswa saat ini, karena mengingat hukuman yang diimplementasikan pada siswa zaman dulu itu risikonya melebihi implementasi pada zaman sekarang.