Petugas pemadam kebakaran BPBD Aceh Besar merupakan pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, sehingga harus mendapatkan jaminan yang seimbang antara risiko kecelakaan kerja yang diterima dan jaminan yang akan diberikan. Penelitian ini berfokus sekaligus menjawab tiga pertanyaan yaitu pertama bagaimana sistem penjaminan atas resiko kerja petugas Damkar pada BPBD Aceh Besar, kedua bentuk recovery dan risiko kecelakaan kerja petugas Damkar, ketiga perspektif akad ijarah ‘ala al-‘amal terhadap sistem recovery risiko kerja Damkar BPBD aceh besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif analisis melalui pengumpulan data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian perpustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa petugas yang mengalami kecelakaan kerja maka sistem penjaminan yang diberikan kepada petugas Damkar BPBD Aceh Besar hanya berupa santunan dan BPJS kesehatan serta tidak mendapatkan kartu jaminan ketenagakerjaan dan asuransi lainnya. Petugas Damkar juga tidak mendapatkan Recovery khusus dari kecelakaan kerja ringan maupun berat seperti luka, cendera, cacat, patah tangan hingga kematian. Sistem Recovery dan jaminan yang di berikan kepada petugas pemadam kebakaran BPBD Aceh besar terhadap risiko kecelakaan kerja belum sesuai dengan konsep ijarah ‘ala al-‘amal dimana tidak terpenuhi salah satu syarat sah akad yaitu ketidajelasan tentang jaminan yang diberikan kepada petugas Damkar BPBD Aceh Besar. Dalam hukum ketenagakerjaan juga terdapat ketidaksesuaian karena jaminan yang diberikan masih belum sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Pemerintah Aceh Besar seharusnya melindungi petugas pemadam kebakaran dengan jaminan ketenagakerjaan dan mengikutsertakan petugas dalam asuransi supaya petugas merasa aman dan terjamin saat bekerja dilapangan.