Dhiaurrahmah, 211010024 (2023) Diskursus Poligami Sebagai Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Perceraian Pada Mahkamah Syar’iyah Di Aceh. Masters thesis, UIN Ar-Raniry Pascasarjana Hukum Keluarga.
![[thumbnail of Diskursus Poligami Sebagai Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Perceraian Pada Mahkamah Syar’iyah Di Aceh]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Dhiaurrahmah, 211010024, Pascasarjana, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (12MB)
Abstract
Dalam ajaran Islam perceraian merupakan jalan terakhir untuk mengakhiri perkawinan ketika suami isteri merasa rumah tangganya tidak bisa dipertahankan lagi. Dalam Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam telah termuat apa-apa saja alasan perceraian salah satunya yaitu: salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pamadat, penjudi dan lain sebagainya dan salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain. Namun, dalam prakteknya poligami pula dijadikan alasan terjadinya perceraian, dimana perceraian tersebut biasa diajukan oleh pihak isteri karena para suami yang melakukan poligami masih banyak yang mengabaikan aturan-aturan poligami sebagaimana yang telah ada dan kebanyakkan dari mereka mengabaikan prinsip-prinsip poligami dalam Islam yakni terwujudnya keadilan dan kemaslahatan. Poligami merupakan sesuatu hal yang dibolehkan dalam Islam dan bukan alasan perceraian yang terdapat dalam Undang-Undang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam. Tujuan dari Penelitian ini Untuk mengetahui apakah layak poligami menjadi pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah dalam mengabulkan gugatan perceraian, untuk mengetahui alasan isteri menggugat cerai suami semata-mata karena poligami atau ada alasan lain dan untuk mengetahui apakah pengaruh ekonomi isteri menjadikan isteri semakin yakin untuk menggugat cerai suaminya.
Metode penelitian dari tesis ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sumber data dari penelitian ini terdiri dari dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui pendekatan kasus (case approach). Hasil penelitian tesis ini menunjukkan bahwa dalam pertimbangan Hukumnya Hakim Mahkamah Syar’iyah memasukkan poligami sebagai pertimbangannya mengabulkan gugatan perceraian yang pada dasarnya poligami bukan alasan perceraian dan belum ada dasar hukum yang bisa menjadikan poligami sebagai alasan perceraian namun Hakim dalam memeriksa suatu perkara memerlukan adanya pembuktian, dimana hasil dari pembuktian tersebut dijadikan bahan pertimbangan oleh hakim dalam memutus perkara dan Hakim harus mempertimbangkan berbagai fakta dan bukti yang ada sebelum membuat keputusan dalam kasus perceraian dengan melihat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi tumpang tindih dan terwujudnya keadilan. Para isteri yang menggugat cerai suaminya ternyata semata-mata bukan karena poligami tetapi karena ada faftor lain yaitu seperti karena karakter suami yang buruk, suami melakukan kekerasan dan suami tidak memberikan nafkah. Selain dari faktor itu dampak dari poligami yang dilakukan suami tersebut juga memberikan ketidaknyamanan kepada isteri seperti terjadinya pertengkaran dan perselisihan, tidak adanya keadilan untuk para isteri sehingga membuat isteri memilih untuk bercerai. Dan isteri yang sudah mempunyai penghasilan dan mandiri semakin yakin untuk menggugat cerai suaminya karena mereka merasa tidak bergantung lagi terhadap suaminya dan malah merasa tentram, damai dan bahagia ketika berpisah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 000 Computer Science, Information and System |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Dhiaurrahmah Zia |
Date Deposited: | 05 Sep 2023 03:50 |
Last Modified: | 05 Sep 2023 03:50 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31893 |