Perancangan Resort Dengan Pendekatan Nilai Budaya Dan Prinsip Arsitektur Lokal Di Aceh Selatan

Fiza Ikra Maullah, 190701026 (2023) Perancangan Resort Dengan Pendekatan Nilai Budaya Dan Prinsip Arsitektur Lokal Di Aceh Selatan. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Perancangan Resort, Prinsip Arsitektur Lokal dan Nilai Budaya Aceh Selatan] Text (Perancangan Resort, Prinsip Arsitektur Lokal dan Nilai Budaya Aceh Selatan)
Fiza Ikra Maullah, 190701026, FST, ARS, 081260519597.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (22MB)

Abstract

Manusia melakukan pekerjaan setiap hari, hal ini membuat pola hidup manusia menjadi tidak teratur dan mengalami kejenuhan dengan kehidupan nya. Dengan demikian, manusia membutuhkan refreshing untuk menenangkan diri contohnya seperti berlibur. Indonesia terkenal dengan kondisi alamnya yang indah dan kekayaan alamnya yang sangat berlimpah (Asanah, 2012). Aceh Selatan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Aceh, Indonesia. Aceh Selatan mempunyai destinasi wisata yang menarik baik wisata alam, sejarah maupun budayanya (Anwar dkk, 2021). Akan tetapi kurangnya sarana dan prasarana pariwisata dapat memberikan dampak buruk terhadap sektor pariwisata. Salah satu sarana dan prasarananya adalah penginapan. Hotel atau penginapan di Aceh Selatan belum memadai hanya terdapat hotel non bintang dan penginapan kecil sehingga tidak mampu untuk menampung para wisatawan (Anwar dkk, 2021). Jadi, perancangan ini akan merancang sebuah resort yang bertujuan untuk memenuhi sarana dan prasarana pariwisata. Pendekatan yang akan diterapkan dalam perancangan resort ini adalah “Nilai Budaya dan Prinsip Arsitektur Lokal”. Perancangan resort ini juga bertujuan untuk mendesain sebuah resort yang nyaman, tenang dan aman serta memperkenalkan budaya sekitar dan ramah terhadap lingkungan. Penerapan konsep diterapkan melalui arsitektur Rumoh Rungko yang diterapkan melalui tata letak, menerapkan material lokal dan motif tradisional. Nilai budayanya diterapkan melalui budaya Seumanoe Pucok yang berisi nasehat yang terkandung didalamnya sehingga bangunan didesain sederhana namun tetap memberikan kenyamanan, Tari Landok Sampot diterapkan pada bentuk dan fasad bangunan, serta Tolak Bala dan Kenduri Bungong Kayee diterapkan melalui nilai yang terkandung didalamnya yaitu selalu mengingat Allah SWT dengan cara memasukkan unsur alam kedalam bangunan seperti angin, matahari, air dan vegetasi. Desain juga disesuaikan dengan kondisi alamnya dengan menggunakan atap miring dan material yang adaptif serta memasukkan kehidupan sehari-hari masyarakat kedalam desainnya yaitu melalui workshop kerajinan kasab, manisan dan sirup pala serta penambahkan kebun mini dan area jemur ikan asin.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture (Arsitektur)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitek
Depositing User: Fiza Ikra Maullah Fiza
Date Deposited: 08 Sep 2023 03:35
Last Modified: 08 Sep 2023 04:10
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32189

Actions (login required)

View Item
View Item