Sikap Moderasi Beragama Terhadap Cyber Relegion (Study pada Mahasiswa UIN Ar- Raniry Banda Aceh dan STAI Aceh Tamiang)

Perkembangan teknologi informasi telah ikut membentuk pola baru pengembangan kajian dan isus-isu keagamaan melalui dunia maya yang dikenal dengan cyber religion. Kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk, dapat mempengaruhi secara cepat sifat keagamaan penerima pesan isu-isu yang terkait dengan keagamaan. Perkembangan dan penggunaan media sosial semakin beragam, seperti berita elektronik, whatsap, facebook, Instagram, dan lain-lain, yang semua orang bebas menulis pikirannya, yang kemudian dibagi dan diterima dengan cepat oleh pengguna lainnya. Maka yang terjadi kemudian adalah sikap dan tindakan sesuai dengan respon masingmasing pengguna. Berdasarkan latar belakang di atas, moderasi beragama menjadi sangat penting, agar terbangun cara pandang, berfikir dan bertindak benar dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana respon mahasiswa UIN Ar- Raniry dan STAI Aceh Tamiang terhadap cyber religion? Bagaimana pola sikap moderasi beragama mahasiswa UIN Ar-Raniry dan STAI Aceh Tamiang terhadap cyber religion? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis fenomenologi naturalistic yang bertujuan untuk menggali pengalaman mahasiswa yang mengalami secara langsung tentang sikap moderasi beragamanya terhadap cyber–religion. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa respon mahasiswa UIN Ar-Raniry dan STAI Aceh Tamiang terhadap isu-isu keagamaan di media sosial, mencerminkan sikap moderasi yang dimiliki mahasiswa sudah baik. Mahasiswa ikut meresponnya dengan wajar, yaitu sekedar dibaca sebagai pengetahuan, kalaupun ada yang kurang berkenan, mahasiswa tidak melanjutkannya dengan memberi tanggapan langsung di media sosial tersebut, sehingga tidak larut dalam perdebatan Panjang yang berkelanjutan. Pola sikap moderasi beragama mahasiswa terhadap cyber religion, pada prinsipnya sama. Secara kognitif, mahasiswa semakin tahu perkembangan isu-isu keagamaan di media sosial. Secara afektif, sikap mahasiswa terhadap isu-isu keagamaan di media sosial tetap pada jalur kondusifitas. Secara konatif, sikap kondusifitas mahasiswa terhadap isu-isu keagamaan, tercermin pada perilakunya yang moderat, dalam menyikapi berbagai perbedaan.