Evaluasi Desain Tempat Wudhu Pada Masjid Terhadap Kenyamanan Gerak Pengguna (Studi Kasus Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Jami’ Baiturrahim dan Masjid Baitul Mukminin Banda Aceh)

Bagi umat muslim berwudhu merupakan aktivitas yang rutin dilakukan sebelum shalat, masjid adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat untuk melakukan shalat. Tempat wudhu merupakan fasilitas untuk dapat melakukan rutinitas berwudhu, oleh sebab itu desain tempat wudhu harus dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna. Kenyamanan gerak adalah salah satu hal yang dapat memberikan kualitas kenyamanan yang baik bagi pengguna. Untuk dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna desain tempat wudhu dapat menerapkan konsep standar desain sesuai ergonomic. Pada umumnya tempat wudhu pada masjid tidak menerapkan standar desain sesuai ergonomic (Hasballah, dan Yasvi, 2020). Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi desain tempat wudhu pada masid terhadap kenyamanan gerak pengguna. Metode yang dilakukan pada penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan pengumpulan data dengan mengguna teknik observasi, dokumentasi, dan studi literature. Penelitian ini hanya akan berfokus pada interior tempat wudhu pada masjid. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dari ketiga objek penelitian ini yang memenuhi standar pada objek yang pertama yaitu Masjid Raya Baiturrahman hanya 60% baik pada tempat wudhu laki-laki maupun perempuan serta 35% yang memenuhi standar bagi pengguna difabel. Objek yang kedua yaitu Masjid Jami’ Baiturrahim pada tempat wudhu laki-laki yang memenuhi standar 50 % dan 40% pada tempat wudhu perempuan, serta untuk kenyamanan difabel yang memenuhi standar 45%. Sedangkan pada objek yang ketiga yaitu Masjid Baitul Mukminin pada tempat wudhu laki-laki yang memenuhi standar 60% dan 40% pada tempat wudhu perempuan, serta untuk kenyamanan difabel yang memenuhi standar hanya 45%. Peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi pengetahuan yang baru serta menjadi acuan terbaru terkait kenyamanan gerak pengguna pada tempat wudhu