Pemanfaatan Serabut Kelapa Dan Karbon Aktif Sebagai Media Filtrasi Pada Pengolahan Air Limbah RPH

Meningkatnya kebutuhan daging mengakibatkan angka pemotongan ternak semakin bertambah. Bertambahnya pemotongan berarti ada peningkatan terhadap limbah yang dihasilkan. Salah satu teknik agar air limbah RPH tidak mencemari lingkungan adalah dengan cara mengolah air limbah RPH menggunakan metode filtrasi. Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat dari fluida (cairan maupun gas) yang membawanya menggunakan suatu media berpori atau bahan berpori untuk menghilangkan sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan koloid. Media yang digunakan dalam proses filtrasi salah satunya yaitu media yang berpotensi mengolah air limbah RPH yaitu serabut kelapa dan karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kedua media tersebut dalam pengolahan air limbah RPH. Hasil dari eksperimen yang telah dilakukan bahwa jenis media yang digunakan dapat menurunkan nilai parameter COD, TSS dan menetralkan nilai pH. Nilai COD sebelum adanya perlakuan yaitu 877 mg/L. Nilai COD setelah adanya pengolahan air limbah RPH dengan reaktor pertama yaitu nilai COD 180 mg/L dan reaktor kedua nilainya ialah 161 mg/L dengan efektivitas 79,47% - 81,64%. Perlakuan filtrasi ini juga berlaku untuk penurunan TSS yang mampu turun 38 mg/L hingga 22 mg/L dengan efektivitas 93,23% hingga 96,08%.