Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian layanan yang diberikan oleh guru BK kepada individu dalam mengembangkan diri dan potensi diri individu. Penelitian ini melatar belakangi berbagai fenomena BK di sekolah perilaku siswa yang terjadi dilapangan dimana terdapat sebagian siswa yang tidak akrab dengan guru BK menganggap guru BK itu sebagai pemberi hukuman terhadap siswa yang bermasalah dan menganggap bahwa siswa yang masuk ke ruang BK adalah siswa yang bermasalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi guru BK dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling dan Upaya apa saja yang dilakuakan guru BK dalam mengatasi kesulitan dalam pemberian layanan bimbingan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling yang terdiri dari tiga orang guru, kepala sekolah dan staf TU. Teknik pengumpulan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian data tersebut dianalisis melalui pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan bimbingan dan konseling di MAN 6 Aceh Besar sanagat didukung oleh semua masyarat sekolah pemberian layanan kepada siswa juga di berikan sesuai kebutuhan siswa.