Distribusi Mikroplastik Dan Analisis Granulometri Pada Sedimen Dasar Di Pesisir Utara Aceh

Mikroplastik telah terdeteksi secara meluas di alam, khususnya di perairan. Kehadiran mikroplastik di perairan dapat berdampak buruk pada lingkungan, termasuk kehidupan organisme dan bahkan dapat membahayakan kesehatan manusia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui distribusi, kelimpahan, jenis, dan hubungan mikroplastik dengan sedimen dasar di pantai dan muara sungai Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Proses penelitian dimulai dengan pengambilan sampel, persiapan sampel, analisis granulometri, dan sentrifugasi sampel. Identifikasi mikroplastik dilakukan menggunakan mikroskop stereo dengan
pembesaran lensa okuler 104,5, dan identifikasi jenis polimer menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Beberapa jenis mikroplastik yang berhasil
diidentifikasi adalah fragmen, fiber, dan film. Kelimpahan masing-masing berkisar antara 1 hingga 80 partikel per kilogram sedimen kering, 0 hingga 27 partikel per kilogram sedimen kering, dan 0 hingga 60 partikel per kilogram sedimen kering. Untuk analisis jenis polimer yang terkandung, hasil dari analisis FTIR telah memverifikasi beberapa jenis seperti Polyethylene terephthalate, polypropylene, polystyrene, polyamides, dan high density polyethylene, dengan gugus fungsi yang sesuai. Analisis Korelasi dengan metode Korelasi Pearson menunjukkan bahwa mikroplastik memiliki korelasi tinggi dengan jenis sedimen halus dengan nilai tertinggi 0.87, dan memiliki korelasi rendah dengan jenis sedimen kasar dengan angka terendah -0.49. Temuan mikroplastik ini menunjukkan bahwa di pesisir pantai dan muara sungai utara Aceh sudah terkontaminasi oleh mikroplastik yang dapat menimbulkan masalah serius bagi organisme di perairan tersebut. Identifikasi karakteristik fisik pada sedimen dasar, perilaku masyarakat dan kepadatan penduduk menjadi faktor dalam distribusi mikroplastik pada sedimen di pesisir utara Aceh.