Penerapan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, ‎ Reflecting, Extending (CORE) untuk Meningkatkan ‎Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA/MA

Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa yaitu kemampuan representasi ‎matematis. Namun kenyataannya hasil tes awal kemampuan representasi matematis ‎siswa masih rendah. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan kemampuan ‎representasi matematis siswa ialah dengan menggunakan model pembelajaran CORE. ‎Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kemampuan representasi ‎matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CORE dengan ‎kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ‎konvensional pada siswa SMAS Babul Maghfirah. Penelitian yang digunakan adalah ‎penelitian kuantitatif menggunakan jenis penelitian yaitu quasi eksperimen. Populasi ‎pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAS Babul Maghfirah. Pengambilan ‎sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling, sampelnya terdiri ‎dari dua kelas yaitu kelas XI MIA 3 sebagai kelas eksperimen yang diimplementasikan ‎model pembelajaran CORE dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol yang ‎diimplementasikan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data ‎menggunakan pretest dan posttest. Hasil pengolahan data menggunakan statistik uji-t ‎pihak kanan, diperoleh bahwa t_hitung=3,80 dan t_tabel=1,70. Jadi, karena ‎t_hitung≥t_tabel atau 3,80≥1,70, maka terima H_1 dan tolak H_0. Maka dapat ‎disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan ‎model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) lebih baik ‎dari pada kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan model ‎pembelajaran konvensional. Sehingga model pembelajaran CORE ini dapat digunakan ‎sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis. ‎