Tawassul merupakan suatu upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan menggunakan perantaraan. Di antara ayat yang memerintahkan untuk bertawassul adalah QS. Al-Maidah: 35. Makam Syiah Kuala adalah salah satu makam ulama yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dan juga merupakan salah satu makam ulama yang sering dijadikan sebagai perantara dalam berdoa oleh peziarah. Untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah dan juga agar segala hajat terpenuhi bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan shalat malam, berbakti kepada orangtua dan sebagainya. Namun mengapa peziarah yang datang lebih memilih untuk bertawassul dengan makam Syiah Kuala daripada bentuk-bentuk tawassul lainnya. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman peziarah makam Syiah Kuala terhadap tawassul pada QS. Al-Maidah: 35 serta bagaimana praktek tawassul yang mereka lakukan di makam Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang pemahaman peziarah makam Syiah Kuala terhadap tawassul ada QS. Al-Maidah: 35 dan praktek tawassul yang peziarah lakukan di makam Syiah Kuala. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas peziarah memahami tawassul pada QS. Al-Maidah: 35 sebagai suatu usaha untuk lebih dekat kepada Allah. Adapun yang dapat menjadi wasilah menurut peziarah adalah melalui amal saleh dan melalui para ulama. Selain itu juga dapat diketahui bahwa yang menjadi landasan banyaknya peziarah bertawassul dengan makam Syiah Kuala karena mereka mengaggap bahwa diri mereka tidak suci dan masih banyak melakukan kesalahan oleh karena itu mereka memohon kepada Allah melalui orang yang lebih baik darinya dan lebih dekat kepada Allah sehingga segala maksud dan keinginan mereka lebih cepat dikabulkan oleh Allah. Sebagian peziarah bertawassul di makam Syiah Kuala dengan melakukan shalat sunah terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan berdoa, adapula yang membaca yasin terlebih dahulu.