Di Kuantan, Pahang telah mendirikan Pusat Susu Halimatussaadiah (Bank Asi) yang bertujuan untuk membantu bayi yang kurang nutrisi dengan memberikan ASI kepada bayi prematur. Namun penubuhan ini sangat penting sebagai suplai ASI bagi bayi sangat membutuhkan ASI dan juga bagi ibu yang tidak dapat menyusui karena masalah tertentu. Hal ini akan terjadinya masalah saudara susuan sekiranya berlaku suatu perkawinan. Terdapat dua persoalan dalam penelitian ini, yaitu pertama, bagaimana praktik Bank ASI di Kuantan Pahang dalam penerimaan dan pendistribusan susu?. Kedua, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap implementasi Bank Susu di Pahang?. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif analitis yaitu pendekatan yang menghasilkan data-data melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh pembahasan dan kesimpulan sebagai berikut. Pertama, aktivitas praktik yang dilakukan tersebut adanya prosedur seperti memilih, mengumpul, menyimpan, dan mendistribusikan susu yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Serta adanya pelaksanaan dokumentasi penyusuan seperti Sertifikat dan Kartu MyRadha’ah. Ini dapat menghindari kebingungan dalam menentukan anak susuan atau ibu susan tersebut. Hasil daripada kajian ini, menunjukan penyusuan dan juga bank susu ini mempunyai kaitan yang sangat rapat. Dengan demikian ianya sesuai dilaksanakan karena sudah mempunyai prosedur yang lengkap dan berkesan serta pengawasan yang cukup dan rapi. Ini tidak memungkinkan berlakunya masalah kekeliruan nasab maupu saudara persusuan terhadap suatu perkawinan.