Kepolisian merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara kemanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Dilihat dari tugas dan wewenang kepolisian menjalankan aturan-aturan hukum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tugas dan Wewenang Kepolisian Satlantas untuk menjaga dan menertibkan lalu lintas. Namun faktanya masih banyak terdapat pelanggaran lalu lintas yang disebabkan oleh pengemudi ojek online yang menggunakan ponsel ketika berkendara di Kota Banda Aceh. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah: 1). Bagaimana pelaksanaan peraturan kepolisian terhadap pengemudi ojek online yang menggunakan ponsel ketika berkendara di kota Banda Aceh? 2). Bagaimana tinjauan Fiqh siyasah qadhaiyyah terhadap tugas dan wewenang kepolisian dalam menertibkan pengemudi ojek online yang menggunakan ponsel ketika berkendara di kota Banda Aceh?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas dan wewenang Kepolisian Satlantas Polresta Kota Banda Aceh secara umum sudah sesuai dengan ketentuan aturan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tugas dan Wewenang Kepolisian dan sudah sesuai dengan tugas dan wewenang yang ada pada siyasah qadhaiyyah. Karena pihak Kepolisian Satlantas Polresta Banda Aceh sudah melakukan penyuluhan terhadap pengemudi ojek online yang menggunakan ponsel ketika berkendara dimulai dari sosialisasi peraturan, sampai kepada penerapan sanksi teguran ataupun denda tilang. Akan tetapi, pihak kepolisian belum melakukan sosialisi secara menyeluruh terhadap ojek online di Kota Banda Aceh.