Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA/MA Melalui Penerapan Model Learning Cycle “7e”

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting yang harus dimiliki oleh siswa untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan. Namun kenyataannya, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah. Hal tersebut bisa disebabkan karena pembelajaran yang masih kurang dapat mengoptimalkan perkembangan proses pemecahan masalah matematis siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan penerepan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat tidaknya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah penerapan model Learning Cycle 7E dan untuk mengetahui sebesar apa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum dan sesudah penerapan model Learning Cycle 7E. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimental Design dengan desain Pretest-Posttest (The One Group Pretest-Posttest). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Aceh Utara dengan pemilihan sampel menggunakan teknik random sampling, dari 4 kelas yang ada, terpilih satu kelas eksperimen yaitu kelas X-4. Data yang dikumpulkan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diberikan sebelum penerapan model (pretest) dan sesudah penerapan model (posttest). Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji- t berpasangan (paired) diperoleh t_hitung=32,24 dan t_tabel=1,729. Maka t_hitung>t_tabel, hal ini berarti tolak H_0 sehingga terima H_1. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa MAN 2 Aceh Utara melalui penerapan model Learning Cycle 7E. Adapun peningkatan rata-rata tingkat N-gain yaitu 0,76 dalam kategori tinggi.