Pengaruh Variasi Dosis Biokoagulan Daun Mimba (Azadirachtaindica ) Dan Kecepatan Pengadukan Pada Air Limbah Perikanan

Air limbahperikanan mengandung bahan organik yang tinggi karena berasal dari sisa limbah penyiangan dan pencucian ikan, limbah ini dapat mempengaruhi kualitas air jika tidak dilakukan pengolahan dengan baik. Salah satu alternatif pengolahan air limbah perikanan adalah dengan metode koagulasi-flokulasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan biokoagulan daun mimba (Azadirachta indica) dan pengaruh variasi dosis dan kecepatan pengadukan dalam menurunkan parameter TSS, COD dan Turbiditas pada air limbah perikanan.Variasi dosis yang digunakan adalah 0,25 gr, 0,5 gr, 0,75 gr, dan 1 gr untuk setiap 1 liter air limbah perikanan. Variasi kecepatan pengadukan yang digunakan adalah 120 Rpm dan 150 Rpm selama 2 menit, diikuti dengan pengadukan lambat 30 Rpm selama 30 menit serta lamanya pengendapan adalah 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil optimum diperoleh pada kecepatan pengadukan cepat 150 Rpm. Untuk parameter pH masih berada pada kadar pH 6,8 dan masih memenuhi syarat baku mutu air limbah Perikanan. Adapun untuk parameter TSS dan COD didapatkan dosis optimum pada pembubuhan koagulan 0,75 gr dengan efisiensi penyisihan TSS mencapai 70,77% dan COD sebanyak 68,37%. Kemudian untuk parameter Turbiditas didapatkan dosis optimum pada pembubuhan koagulan 0,75 gr dengan efisiensi penyisihan sebanyak 76,28%. Hal ini menunjukkan bahwa biokoagulan dari daun mimba mampu menurunkan beberapa parameter pada air limbah perikanan TPI Lampulo, Kota Banda Aceh.