Skripsi ini berjudul, Eksistensi Debus di Desa Alus-alus Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi masyarakat dalam melestarikan budaya seni debus. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Kualitatif bersifat deskriptif dengan cara menganalisa data-data melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil data yang didapat dari lapangan, menjelaskan bahwa seni debus sangat berperan dan melekat erat di dalam kehidupan masyarakat, salah satunya peran yang paling penting adalah syair-syair dan doa yang mengandung makna. Dapat dilihat dari kegiatan pelatihan seni debus yang diadakan masyarakat setiap minggunya, kemudian mengajarkan kepada kaum muda. Sikap tersebut adalah salah satu bentuk dari kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya. Biasanya sebelum memulai atraksi seni debus akan dibacakan sholawat atau lantunan puji-pujian kepada Nabi Muhammad, zikir kepada Allah dan diiringi instrumen tabuh selama tiga puluh menit. Tujuannya adalah agar mendapatkan keselamatan selama pertunjukkan. Dampak positifnya seni debus sangat diminati dan digemari oleh kalangan masyarakat terutama orang tua dan anak muda karena atraksinya yang membuat mereka tertarik untuk ikut serta dalam memainkan dan melakukan atraksi seni debus. Dampak negatif dari seni debus, yaitu disaat peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan ada yang menentang bacaan doa dan atraksi dalam seni debus. Menurut sebagian informan atraksi yang dilakukan tergolong memiliki nilai musryik.