Tarekat Naqsyabandiyah di Pesantren Darul Muta’allimin diperkenalkan oleh Syeikh Haji Bahauddin Tawar. Jama’ah melaksanakan suluk tarekat Naqsyabandiyah adalah upaya untuk memperoleh keampunan dan untuk meraih ridho Allah SWT. Jama’ah yang datang tidak hanya dari Kabupaten Aceh Singkil. Namun, terdapat juga dari luar Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini mengkaji bagaimana eksistensi tarekat Naqsyabandiyah di Pesantren Darul Muta’allimin Kabupaten Aceh Singkil.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif dan fenomenologis. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi tarekat Naqsyabandiyah di Pesantren Darul Muta’allimin Kabupaten Aceh Singkil ini diterima baik oleh masyarakat dari berbagai latar belakang. Tarekat ini telah masyhur di daerah Aceh Singkil dan di luar Aceh Singkil yang keberadaannya bersamaan dengan suluk. Ciri khas pengamalan zikir tarekat Naqsyabandiyah yaitu zikir yang diucapkan dalam hati/qalb yang pada dasarnya memiliki kesamaan dengan beberapa amalan-amalan dalam ajaran tarekat Naqsyabandiyah secara umum. Dengan demikian, tarekat ini mengalami kemajuan dan mampu mempertahankan eksistensi