Penguasaan Tanah Milik Negara Untuk Profitabilitas Personal Dalam Tinjauan Milk Al-Daulah (Studi Tentang Legalitas Pendirian Kios dan Toko di Atas Tanah Saluran Irigasi Tungkop)

Tanah Saluran irigasi merupakan tempat penyediaan air yang mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia ke area lahan dengan tujuan mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan perkolasi tanah yang tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Namun banyak masyarakat menyalahgunakan tanah saluran irigasi di Kemukiman Tungkop dengan mendirikan bangunan berupa Kios dan Toko di atas tanah milik negara yang diperuntukkan untuk umum, namun digunakan untuk kepentingan personal, padahal ketentuan ini telah di atur dalam hukum Islam yang disebut dengan Milk al-Daulah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui status hukum, akibat hukum beserta legalitas pendirian Kios dan Toko di atas tanah saluran irigasi yang merupakan tanah milik negara di Tungkop. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian yuridis normatif. Dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan studi perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pendirian kios dan toko di atas tanah saluran irigasi di Kemukiman Tungkop termasuk ilegal karena status tanah tersebut merupakan tanah milik negara dan tidak adanya izin dari pemerintah. Dalam perspektif Milk al-Daulah penguasaan tanah milik negara untuk profitabilitas personal tidak dibenarkan secara hukum, baik hukum positif maupun hukum Islam karena bertentangan dengan Undang-undang dan konsep Milk al-Daulah itu sendiri, tanah tersebut dimanfaatkan tidak dengan izin dari pemerintah, sehingga pendirian kios dan toko di atas tanah tersebut dapat dikatakan melanggar aturan hukum, karena pada dasarnya tanah milik negara merupakan kepemilikan umum dan digunakan untuk kepentingan bersama.