Pola Asuh Orang Tua dalam Pembinaan Akhlak Remaja Autis Putus Sekolah di Desa Nelayan Lambada Lhok Aceh Besar

Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sangat mempengaruhi akhlak seorang anak, khususnya anak yang mengalami gangguan spektrum autis. Orang tua harus lebih selektif dalam memilih pola asuh yang akan diterapkan supaya anak autis tersebut tidak merasakan adanya perbedaan dengan anak normal lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua dalam pembinaan akhlak remaja autis putus sekolah di Desa Nelayan Lambada Lhok Aceh Besar, serta apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat orang tua dalam pembinaan akhlak ramaja autis putus sekolah di Desa Nelayan Lambada Lhok Aceh Besar. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus (case study). Lokasi penelitian ini adalah di Desa Nelayan Lambada Lhok Kabupaten Aceh Besar. Teknik pemilihan subjek penelitian adalah menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini terdiri dari 1 orang remaja autis, sedangkan informannya berjumlah 8 orang yang terdiri dari ayah dan ibu dari remaja autis, 3 orang tetangga, Geuchik, Teungku Imum, dan 1 pegawai puskesmas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data sehingga hasil penelitian dapat diceritakan kepada orang lain. Adapun hasil penelitian yang didapatkan, yaitu: Pertama, pola asuh yang diterapkan orang tua dalam membina akhlak remaja autis adalah pola asuh demokratis-otoriter. Sedangkan metode pembinaan akhlak yang diterapkan oleh orang tua dari remaja autis tersebut, yaitu: (1) metode pembiasaan; (2) metode keteladanan; (3) metode nasihat; (4) metode hukuman. Akhlak yang dimiliki oleh remaja autis tersebut adalah rajin melaksanakan ibadah shalat, patuh kepada orang tua, dan sopan santun terhadap tetangga. Kedua, faktor pendukung orang tua dalam membina akhlak remaja autis, yaitu: (1) orang tua yang menerima dengan ikhlas kondisi anaknya;
(2) anak yang tidak banyak meminta tuntutan; (3) lingkungan tempat tinggal yang baik. Sedangkan faktor penghambat orang tua dalam membina akhlak remaja autis, yaitu: (1) faktor kesibukan orang tua; (2) kondisi ekonomi keluarga; (3) faktor pendidikan orang tua; (4) faktor usia orang tua.