Prostitusi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak baik yang harus dicermati bersama. Tanpa disadari fenomena prostitusi ini berlaku di Kota Banda Aceh yang telah lama melaksanakan syariat Islam. Penelitian ini dilakukan adalah untuk menggambarkan fenomena prostitusi ini berkembang di Kota Banda Aceh dan bagaimana modus operasi dari praktik prostitusi di Kota Banda Aceh serta bagaimana gaya hidup pelaku prostitusi di Kota Banda Aceh yang melaksanakan syariat Islam. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian lapangan yang menggunakan metode deskriptif yang mana sumbernya berupa data primer dan sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi dan pengolahannya dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena prostitusi ini berkembang di Kota Banda Aceh adalah karena faktor-faktor tertentu antaranya adalah faktor ekonomi, faktor niat lahir batin dan faktor persaingan. Modus operasi dari praktik prostitusi di Kota Banda Aceh adalah dengan menggunakan aplikasi yang mempunyai figur teman sekitar sebelum transaksi. Gaya hidup pelaku prostitusi di Kota Banda Aceh yang melaksanakan syariat Islam adalah tidak terlalu bergaul dengan masyarakat dan ada juga yang tidak menunjukkan ciri-ciri pelaku prostitusi jika dilihat dari fisik akan tetapi terlihat dari kehidupan sehari-hari. Dari hasil penelitian, peneliti dapat memberikan saran kepada pelaku prostitusi agar kembali melakukan hal yang lebih baik dan mempertimbangkan sesuatu sebelum melakukan keputusan. Selain itu, hendaknya kepada remaja perempuan selalu waspada terhadap pihak-pihak yang berusaha menjerumuskan untuk menjadikan diri tidak takut untuk melakukan hal yang tidak diinginkan