Baitul Mal Kota Banda Aceh Menerima Barang rampasan atau barang sitaan bersifat titipan melalui Kejaksaan berdasarkan keputusan Mahkamah Syariah. Barang Rampasan yang pernah disita oleh Baitul Mal Kota Banda Aceh merupakan Barang Bukti hasil penangkapan di sebuah tempat permainan anak Banda Aceh. Terdapat tiga pertanyaan dalam skripsi ini, pertama, bagaimana kedudukan dan kewenangan Baitul Mal Kota Banda Aceh dalam mengelola harta sitaan negara hasil judi menurut hukum Islam?, Kedua, bagaimanakah batasan harta sitaan negara yang dilakukan Baitul Mal Kota Banda Aceh?, Ketiga, bagaimana bentuk pengelolaan harta sitaan negara hasil judi oleh Baitul Mal Kota Banda Aceh?. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa Baitul Mal Kota Banda Aceh belum mempunyai kewenangan dalam mengelola harta sitaan hasil judi, mealinkan hanya mempunyai kedudukan untuk menyimpan atau penitipan dari Kejaksaan Negeri pasca adanya putusan dari Mahkamah Syariah. Baitul Mal Kota Banda Aceh tidak mempunyai batasan dalam mengelola harta sitaan negara, dikarenakan saat ini adanya kekosongan hukum sehingga Baitul Mal Kota Banda Aceh hanya tempat penitipan barang hasil pelanggaran jinayah dari Kejaksaan Negeri. Selain mengelola harta agama, Baitul Mal Kota Banda Aceh juga menerima penitipan barang sitaan hasil pelaku jinayah, Tetapi tidak mengelola.