Analisis Perjanjian Hutang dengan Jaminan Hasil Panen Jagung Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah

Nurmala, 200102141 (2024) Analisis Perjanjian Hutang dengan Jaminan Hasil Panen Jagung Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry.

[thumbnail of Fikih Muamalah, hutang, jaminan] Text (Fikih Muamalah, hutang, jaminan)
Nurmala, 200102141, FSH, HES.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Perjanjian hutang dengan hasil panen jagung merupakan praktik, toke memberikan dana berupa uang kepada petani dengan jaminan hasil panen jagung saat musim panen tiba, Setelah panen petani disyaratkan menjual seluruh jagung yang dipanen kepada toke selaku sang pemberi hutang, bukan kepada pihak lain. Oleh karena itu, hasil panen yang dijual petani kepada toke akan dipotong untuk menggantikan hutang yang diberikan toke kepada petani pada awal perjanjian hutang piutang. Adapun yang mejadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah praktik perjanjian hutang dengan jminan hasil panen jagung dan bagaimankah tinjauan fiqh muamalah terhadap praktik perjanjian hutang dengan jaminan hasil panen jagung. Yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah motode yuridis-empiris, dimana data utama diperoleh dari wawancara, observasi dan data sekunder lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian hutang dengan jaminan hasil panen jagung di Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan sudah di anggap biasa dan tidak bertentangan menurut masyarakat Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, Dalam perspektif fiqh muamalah praktik hutang piutang di Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, dengan sistem pembayaran barang merupakan suatu praktik yang tidak sesuai dengan ketentuan fiqh muamalah. Pada proses pembayaran hutang piutang terdapat penetapan harga yang berbeda untuk pembayaran hutang sehingga mendatangkan manfaat dari barang yang dihutangkan. Salah satu syarat sah hutang piutang adalah terpenuhinya rukun hutang piutang yaitu, barang yang di hutangkan tidak boleh mendapatkan keuntungan, apabila salah satu rukun hutang piutang tidak ada atau tidak terpenuhi maka hukum dari hutang piutang menjadi tidak sah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Nurmala Mala
Date Deposited: 15 May 2024 02:59
Last Modified: 15 May 2024 02:59
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36623

Actions (login required)

View Item
View Item