Perawat memiliki peran yang penting dalam mengubah sikap serta perilaku pada pasien gangguan jiwa. Pasien sakit jiwa adalah mereka yang mengalami gangguan kejiwaan yang berperilaku Abnormal tidak seperti manusia biasa pada umumnya, dengan masalah kejiwaan yang beragam. Pasien sangat membutuhkan perawatan dalam dirinya agar bisa kembali seperti biasa layaknya manusia pada umumnya, yang berdampak pada pola hidup, pikiran, perilaku, mood, yang terganggu terhadap diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal perawat dalam penyembuhan pasien gangguan kejiwaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interperosnal perawat dalam penyembuhan pasien gangguan kejiwaan adalah dengan keterbukaan, kepercayaan, empati, simpati, dukungan, ekspresi dan intonasi, pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dinyatakan sembuh dengan 80%, 20% di damping dengan obat. Komunikasi yang berjalan nonformal atau natural sehingga dapat menciptakan kenyamanan pada pasien yang diciptakan oleh komunikator(perawat). Jarak yang dekat, jarak antara komunikator (perawat) dengan komunikan(pasien) sangat dekat karena proses yang dilaksanakan secara tatap muka karena dilaksanakan di UPTD Ruang kejiwaan pada Rumah Sakit Ini. Umpan balik dapat dilihat langsung ketika masa observasi meski umpan balik bersifat positif dan negatif